Contoh Soal Proses Pembentukan Tanah dan Komponen Pembentuk Tanah

            Tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang berlangsung dalam waktu yang sangat lama. Batuan mengalami pelapukan karena dipengaruhi oleh berbagai faktor secara fisik, kimia dan biologis. Semua faktor tersebut mengubah batuan menjadi serpihan kecil yang lebih lunak dan menjadi tanah. Untuk membentuk tanah setebal beberapa sentimeter, dibutuhkan waktu hingga ribuan tahun.

            Proses pelapukan batuan secara fisik disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain iklim, sinar matahari, curah hujan dan suhu. Sinar matahari menyebabkan batuan menjadi lebih panas dan mudah lapuk. Kemudian, perubahan suhu yang berlangsung terus menerus akan membuat batuan menjadi lapuk dan mudah terurai. Curah hujan menyebabkan batuan mengalami pengikisan dan batuan menjadi asam, sehingga proses pembentukan tanah menjadi lebih cepat.

            Pelapukan secara biologis terjadi karena adanya vegetasi tumbuhan yang hidup di permukaan batuan dan organisme yang hidup di batuan. Vegetasi tumbuhan yang hidup di permukaan batuan menyebabkan batuan menjadi lebih cepat lapuk. Akar tumbuhan akan melakukan penetrasi menembus batuan, membuat batuan menjadi pecah. Bagian ujung akar tumbuhan mengeluarkan zat asam yang memudahkan pemecahan batuan.

            Organisme yang hidup di batuan melakukan pelapukan bahan organik dengan berbagai reaksi. Kebanyakan proses pelapukan dilakukan oleh mikroorganisme, misalnya bakteri. Berbagai bahan kimia dihasilkan oleh mikroorganisme untuk membantu proses pembentukan tanah.
            Secara kimia, pelapukan batuan terjadi akibat reaksi berbagai bahan kimia yang menyusun struktur batuan. Misalnya, terlarutnya struktur batu kapur akibat terkikis oleh air.

            Proses pelapukan yang terjadi secara fisik, biologis dan kimia yang telah dijelaskan di atas menyebabkan batuan menjadi struktur yang lebih halus. Struktur hasil pelapukan batuan tersebut kemudian menjadi lebih lunak seiring dengan berjalannya waktu dan menjadi tanah yang kita kenal saat ini. Proses pelapukan tersebut memakan waktu ribuan hingga jutaan tahun lamanya. Tanah hasil pelapukan batuan tersebut membentuk beberapa lapisan sesuai dengan komponen penyusunnya. Lapisan-lapisan tanah tersebut memiliki warna yang berbeda-beda. Secara umum, lapisan tanah terbagi menjadi tiga bagian (horizon). Untuk lebih jelas, perhatikan gambar di bawah ini.

            Tanah tersusun atas beberapa komponen. Komponen-komponen tersebut saling bercampur sehingga membentuk tanah yang umum kita temukan. Apa saja komponen-komponen penyusun tanah tersebut? Berikut ini akan kita bahas lebih mendalam.

            Seperti yang telah kita pahami, batuan merupakan komponen utama pembentuk tanah. Batuan yang telah mengalami pelapukan dan menjadi lebih lunak merupakan asal mula tanah. Batuan adalah bahan padat yang terbentuk secara alami. Batuan tersusun atas campuran mineral dan senyawa lainnya dengan berbagai komposisi. Batuan yang menjadi komponen pembentuk tanah terbagi menjadi tiga, yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.

            Walaupun struktur tanah terlihat padat, tetapi sebenarnya tanah memiliki rongga. Rongga yang terdapat di dalam tanah terisi oleh udara. Rongga udara tersebut terdapat di antara partikel (butiran) tanah. Selain itu, rongga udara juga terdapat di antara batuan yang terdapat di dalam tanah. Rongga udara juga terbentuk karena adanya akar tumbuhan yang masuk ke dalam tanah. Beberapa organisme yang hidup di tanah juga membuat rongga udara, misalnya cacing dan semut.

            Humus adalah komponen organik yang berasal dari penguraian hewan atau tumbuhan yang telah mati. Humus diuraikan oleh mikroorganisme yang ada di tanah dan merupakan komponen tanah yang sangat subur. Humus memiliki tekstur yang berpori, sehingga memudahkan terjadinya pertukaran udara. Dengan begitu, akar tumbuhan menjadi lebih mudah untuk mendapatkan udara. Humus juga mengandung berbagai mineral dan nutrisi yang sangat berguna bagi pertumbuhan tumbuhan.

            Air banyak tersimpan di dalam tanah, sehingga tanah menjadi lembab. Tanah merupakan penyimpan air yang berguna bagi kehidupan semua makhluk hidup di bumi. Tanah yang memiliki banyak kandungan air akan semakin bagus untuk dijadikan lahan pertanian.

            Tanah mengandung banyak sekali mineral yang sangat penting bagi kehidupan. Mineral yang terdapat di dalam tanah berupa ion-ion positif dan ion-ion negatif. Beberapa ion-ion positif yang terdapat di dalam tanah adalah Kalium $\left(K^{+}\right)$, Kalsium$\left(C{a}^{2+}\right)$, dan Magnesium $\left(M{g}^{2+}\right)$. Sementara ion-ion negatif yang ada di tanah adalah Nitrat $\left(N{o}_{3^{-}}\right)$, Fosfat $\left(H_{2}P{O}_{4^{-}}\right)$, dan Sulfat $\left(S{O}_{4^{-}}\right)$

            Komponen organik yang terdapat pada tanah terdiri atas berbagai makhluk hidup, mulai dari bakteri, jamur, alga, serangga, dan cacing tanah. Organisme tanah tersebut melakukan berbagai aktivitas yang membuat tanah menjadi subur.