Coelenterata : Pengertian, Struktur Tubuh, Ciri, Klasifikasi
A. PENGERTIAN COELENTERATA
Coelenterata adalah salah satu anggota kingdom animalia yang termasuk ke dalam hewan tidak bertulang belakang (avertebrata). Ciri utama dari coelenterata adalah mereka memiliki rongga pada tubuh yang berbentuk seperti tabung dan memiliki mulut yang dikelilingi oleh tentakel. Secara bahasa coelenterata berasal dari bahasa yunani, yaitu kata coelom yang artinya berongga dan enteron yang artinya perut. Oleh karena itu sering juga disebut dengan hewan gastrovasculaer. Selain itu coelenterata sering juga disebut dengan cnidaria. Nama cnidaria berasal dari bahasa Yunani yang artinya penyengat, istilah ini mungkin diberikan karena mereka juga memiliki sel penyengat pada tentakelnya.
B. STRUKTUR TUBUH DAN CIRI COELENTERATA
Tubuh dari coelenterata adalah simetri radial, yaitu bagian yang sama tersebar secara merata dengan susunan melingkar dari poros tengah. Coelenterata tidak memiliki kepala dan segmen tubuh. Pada bagian atas tubuhnya terdapat bukaan yang dapat dikatakan berfungsi sebagai mulut. Bagian ini biasanya disebut dengan ostium dan dikelilingi oleh tentakel. Jumlah dari tentakel tersebut bervariasi tergantung kepada spesiesnya. Pada permukaan tentakel terdapat kapsul beracun yang disebut kapsul knidoblas. Kapsul ini memiliki sel nematokis yang menyengat dan beracut. Tentakel pada coelenterata dapat berfungsi sebagai alat penangkap mangsa sekaligus alat pertahanan tubuh dan juga sebagai alat gerak. Berdasarkan bentuk tubuhnya, terdapat dua jenis coelenterata, yaitu yang bertubuh polip (terikat menempel pada suatu tempat) dan jenis medusa (tidak terikat pada tempat tertentu).
Tubuh coelenterata terdiri dari dua lapisan utama, yaitu lapisan luar (ektoderm) yang biasanya disebut epidermis dan lapisan dalam (endoderm) yang sering disebut gastrodermis. Diantara kedua lapisan ini terdapat rongga pemisah yang disebut mesoglea. Lapisan luar tubuh berfungsi untuk melindungi tubuh dari bahaya lingkungan, sedangkan lapisan dalam berperan penting pada proses pencernaan. Rongga diantara lapisan dalam dan lapisan luar yang diusebut mesoglea tadi disusun oleh bahan gelatin, rongga ini memegang peranan penting dalam sistem pernapasan dan persarafan.
C. SISTEM ORGAN COELENTERATA
1. Sistem Pencernaan Coelenterata
Sistem pencernaan coelenterata dibagi menjadi dua, yaitu sistem pencernaan ekstraseluler dan pencernaan intraseluler. Sistem pencernaan ekstraseluler berawal dari tentakel yang menangkap mangsa, kemudian memasukkannya kedalam mulut, lalu dimasukkan ke dalam organ berbentuk seperti kantong yang disebut gastrosol, nah gastrosol kemudian akan mencerna makanan tersebut dengan bantuan enzim. Selanjutnya berlangsung pencernaan intraseluler setelah makanan diserap oleh gastrodermis, dicerna kembali dan sari makanan disebarkan ke seluruh tubuh secara difusi (perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah). Sisa dari makanan tadi akan dimuntahkan kembali dari tempat masuknya karena hewan ini tidak mempunyai anus.
2. Sistem Reproduksi Coelenterata
Sistem reproduksi pada coelenterata dapat berlangsung secara seksual maupun aseksual. Reproduksi seksual terjadi melalui pertemuan sel jantan dan betina dari dua individu yang berbeda. Sedangkan reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan tunas yang menempel pada bagian kaki. Reproduksi seksual biasanya dilakukan oleh coelenterata jenis medusa (tidak terikat pada suatu tempat), sedangkan aseksual hanya dilakukan oleh coelenterata yang berjenis polip (terikat menempel pada tempat tertentu.
3. Sistem Saraf Coelenterata
Sistem saraf coelenterata merupakan sistem saraf sederhana berbentuk jala. Berfungsi untuk mengatur pergerakan dan menanggapi rangsangan. Pusat dari sistem saraf coelenterata adalah rongga mesoglea.
4. Sistem Sirkulasi (Peredaran Darah) Coelenterata
Coelenterata belum memiliki sistem sirkulasi, oleh karena itu makanan diedarkan secara difusi.
5. Sistem Eksresi Coelenterata
Coelenterata tidak memiliki alat eksresi khusus. Pembuangan dan pertukaran zat dibuang secara difusi, sisa makanan hasil metabolisme tubuh dikeluarkan melalui ostium (mulut) karena mereka tidak memiliki anus.
6. Sistem Pernapasan Coelenterata
Pernapasan atau proses respirasi pada coelenterata terjadi secara difusi (perpindahan zat dari yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah). Proses ini dapat berlangsung dengan bantuan kulit luar yang bersentuhan langsung dengan air yang mengandung oksigen. Pada bagian gastrodermis juga terdapat struktur sifinoglia yang membantu terlaksananya proses pernapasan pada coelenterata.
D. KLASIFIKASI COELENTERATA
1. Hydrozoa
Kata hydrozoa berasal dari bahasa yunani, yaitu “hydro” artinya air dan “zoa” artinya hewan. Sesuai dengan namanya, kelompok hydrozoa paling banyak ditemukan hidup di air, baik air laut maupun air tawar. Beberapa hydrozoa hidup secara soliter (menyendiri) namun tidak sedikit yang hidup secara berkelompok. Berikut adalah beberapa ciri utama dari hydrozoa :
- Umumnya berukuran 0,5-0,6 cm.
- Bentuknya seperti silinder dan hidup di perairan dangkal.
- Anggota hydrozoa yang hidup sebagai polip umumnya hidup soliter.
- Terdapat jenis hydrozoa gabungan (polip dan medusa), mengalami pergiliran keturunan dimana pada fase vegetatif bersifat polip sedangkan pada fase generatif bersifat medusa.
- Dapat berkembangbiak secara seksual maupun aseksual.
2. Scyphozoa
Kata sycphozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Scyphos” yang artinya mangkuk dan “zoa” yang artinya hewan. Ukuran tubuh dari hewan ini berkisar antara 2 – 40 cm. Berikut adalah beberapa ciri utama dari kelompok scyphozoa :
- Memiliki ciri khas, yaitu tubuhnya seperti mangkok terbalik (contoh : ubuh-ubur).
- Scyphozoa telah memiliki alat indera sederhana yang dapat digunakan sebagai alat keseimbangan, membedakan gelap terang dan memiliki alat pembau.
- Ada yang memiliki tentakel, ada juga yang tidak memiliki tentakel.
- Jika anggota dari scyphozoa yang bersifat polip melakukan reproduksi secara aseksual, maka keturunannya akan bersifat medusa.
- Umumnya hidup di air laut.
3. Anthozoa
Kata anthozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu “antho” yang artinya bunga dan “zoa” yang artinya hewan. Berikut adalah beberapa ciri utama dari anthozoa :
- Anthozoa tidak memiliki bentuk medusa, ia hanya ditemukan dalam bentuk polip.
- Memiliki tentakel beraneka warna seperti buga.
- Tubuhnya berupa silinder pendek dan memiliki kaki sebagai cakram untuk melekatkan diri pada substrat.
- Reproduksi seksualnya berlangsung dengan menghasilkkan gamet, sedangkan aseksualnya berlangsung melalui pembentukan tunas atau fragmentasi.
4. Cubozoa
Awalnya cubozoa dimasukkan ke dalam kelas Scyphozoa, tetapi karena anggotanya juga memiliki kesamaan dengan hydrozoa, beberapa ahli memutuskan untuk membuat keloimpoknya tersendiri. Anggota dari kelas ini hanya sekitar 30 jenis. Beberapa ciri utama dari Cubozoa adalah :
- Kebanyakan berbentuk medusa.
- Memiliki tubuh yang berbentuk seperti kubus.
- Merupakan perenang yang hebat dan mereka berenang secara horizontal.
- Memiliki bentuk lensa mata yang kompleks.
- Mempunyai 4 tentakel dan panjang yang mencapai 2 meter.
- Memiliki sistem saraf yang paling kompleks dibandingkan anggota coelenterata yang lain.
CUBOZOA |
Tags:
biologi