Mollusca : Pengertian, Ciri, Struktur Tubuh, Klasifikasi

A. PENGERTIAN MOLLUSCA
Istilah “Mollusca” berasal dari bahasa latin molluscus yang berarti lunak. Jadi Mollusca merupakan kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak dan multiseluler serta dilindungi maupun tidak oleh cangkang. Mollusca merupakan filum terbesar kedua dari kerajaan binatang (Kingdom Animalia) setelah filum Arthropoda. Anggota dalam filum Mollusca mencapai 100.000 spesies, dimana 35.000 spesies diantaranya dalam bentuk posil. Ukuran tubuh Mollusca sangat bervariasi. Mollusca dapat hidup di air laut, air tawar, air payau, maupun di darat. Habitat mollusca paling dominan ialah di palung benua laut, pegunungan yang tinggi, bahkan dapat ditemukan disekitar lingkungan tempat tinggal kita. Ilmu yang mempelajari tentang Molluska disebut dengan Makalogi yang merupakan cabang ilmu Zoologi.
Artikel Penunjang : Klasifikasi Makhluk Hidup
Pengertian Mollusca, Struktur Tubuh Mollusca, Ciri Mollusca, Klasifikasi Mollusca
PENGERTIAN, CIRI, STRUKTUR TUBUH, KLASIFIKASI MOLLUSCA
B. KARAKTERISTIK MOLLUSCA
Berikut ini karakteristik filum Mollusca, yaitu:
  • Hewan multiseluler (memiliki banyak sel) yang tidak mempunyai tulang belakang;
  • Habitatnya di air maupun darat;
  • Struktur tubuhnya simetris bilateral (bila ditarik garis memotong yang membagi tubuhnya dari depan ke belakang akan didapatkan dua sisi yang sama besar);
  • Hewan yang perkembangbiakannya secara seksual;
  • Hewan hemafrodit (memiliki dua kelamin dalam satu tubuh, yakni jantan dan betina);
  • Hewan triploblastik selomata (tidak memiliki rongga diantara saluran pencernaan dan dinding tubuh);
  • Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral dan matel;
  • Memiliki sistem saraf berupa cincin saraf;
  • Memiliki radula (lidah bergeligi) yang berfungsi untuk melumatkan makanan;
  • Organ eksresi berupa nefridia; dan
  • Hidup secara heteretrof (tidak dapat membuat makanan sendiri).
Artikel Penunjang : Kingdom Animalia : Pengertian, Ciri, Klasifikasi
C. STRUKTUR TUBUH MOLLUSCA
Struktur tubuh Mollusca terdiri dari tiga bagian utama, yaitu:
1. Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian ventral tubuh yang berotot dan berfungsi untuk bergerak, merayap atau menggali. Pada sebagian jenis Mollusca, kaki termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa. 

2. Massa viseral
Massa viseral merupakan bagian lunak dari tubuh dan menjadi tempat melekatnya organ-organ tubuh. Organ-organ tersebut dapat berupa organ pencernaan, eksresi dan reproduksi. Massa viseral ini diselubungi oleh jaringan tebal yaitu mantel.

3. Mantel
Mantel merupakan bagian yang menyelubungi dan melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu rongga yang disebut rongga mantel/cairan. Rongga ini merupakan tempat bagi lubang insang, anus dan cairan hasil ekskresi. Selain itu, mantel dapat mensekresikan komponen yang membentuk cangkang.

D. KLASIFIKASI MOLLUSCA
Berdasarkan bentuk, kedudukan kaki, cangkang, mantel dan sistem sarafnya, Filum Mollusca terbagi menjadi lima kelas, meliputi:
1) Kelas Amphineura/Polyplacophora
Amphineura adalah kelas filum Mollusca yang memiliki bentuk tubuh bulat telur, simetris bilateral, mulutnya terletak di kepala atau anterior dengan lidah memiliki struktur parut (Ranula) sehingga tidak dapat berkembang biak dengan baik serta anus terletak di bagian posterior. Kemudian, hewan ini memiliki kaki berbentuk pipih, tidak memiliki tentakel dan mata. Heman ini memiliki cangkang berjumlah 8 yang tersusun seperti atap rumah pada tubuhnya. Cangkang tersebut berbuat dari zat kapur. Habitat hewan ini di laut dan biasanya menempel di bebatuan dan bernapas menggunakan insang. Sistem pencernaan berawal dari mulut dan berakhir dengan anus. Mollusca kelas ini beranggotakan sekitar 700 spesies dan menghasilkan larva dari hasil pembuahan secara seksual yang disebut trafoko. Contoh: Chiton sp.
Ampherium sp.
KELAS AMPHINEUREA/POLYPLACOPHORA
2) Cephalopoda
Cephalopoda merupakan hewan filum Mollusca yang memiliki dua kaki di bagian kepalanya dan tidak memiliki cangkang. Tubuhnya terdiri dari kepala, leher, dan badan. Bagian kepalanya relatif besar dan teridiri dari dua mata. Selain itu, di kepalanya juga terdapat sepuluh bagian memanjang, dimana delapan diantaranya berfungsi sebagai lengan berukuran panjang yang disebut dengan tentakel. Tentakel ini digunakan layaknya tungkai (kaki dan lengan) sebagai alat gerak mereka.

Hewan ini memiliki rongga mantel yang ditutupi oleh mantel khas yang ada padanya. Hewan ini memiliki sistem pencernaan yang lengkap dengan sistem peredaran darah tertutup, dan fertilisasi terjadi di air laut. Cephalopoda dapat berubah warna dengan cepat karena mempunyai otot khusus dan zat kromatofora yang melakukan kombinasi perubahan warna tubuhnya. Pada umumnya melarikan diri dari mangsanya dengan menghasilkan sejenis cairan seperti tinta. Habitat hidupnya dilaut dan bernapas dengan insang. Contoh hewan kelas ini adalah gurita dan cumi-cumi.
Cumi Cumi (
KELAS CEPHALOPODA
3) Gastropoda
Istilah Gastropoda terdiri dari dua kata yaitu gaster yang berarti perut dan Podos yang berarti kaki. Sehingga tak heran jika Gastropoda merupakan kelas Mollusca yang menggunakan perut sebagai alat gerak. Untuk melindungi dan mempermudah dalah bergerak, perut Gastropoda ini akan menghasilkan lendir.

Bentuk tubuh hewan ini simestris bilateral dan tubuhnya memiliki cangkang. Pada bagian kepala terdapat dua buah tentakel yang berfungsi sebagai indra penglihatan dan penciuman. Sistem reproduksi Gastropoda adalah ovotestis yang menghasilkan sperma dan ovum, karena hewan ini merupakan golongan hemafrodit. Sistem pernapasan Gastropoda adalah paru-paru atau insang yang terletak di dalam rongga mantel. Hewan ini memiliki mulut yang bergerigi dapat dikatakan penuh gigi hal ini disebut dengan radula. Sistem pencernaan Gastropoda lengkap dan sistem eksresinya melalui nefridia yang bekerja seperti ginjal. Sumber makanan Gastropoda ialah tumbuhan dan juga memangsa hewan lainnya. Contoh hewan gastropoda adalah semua jenis siput baik yang telanjang, dengan berbagai ukuran kecil maupun besar.
Siput
KELAS GASTROPODA
4) Scaphopoda
Scaphopoda merupakan kelompok hewan yang memiliki cangkang yang tajam seperti taring atau terompet. Pada bagian ujung cangkang ini terdapat lubang yang berfungsi untuk beradaptasi diri pada habitatnya. Adapun habitat hewan ini di daerah berlumpur atau berpasir, dan hidup dengan cara menanamkan diri di daerah tersebut. Scaphopoda mempunyai kaki kecil yang digunakan untuk bergerak. Selain itu, di bagian kepala terdapat beberapa tentakel dan tidak mempunyai insang. Contoh schopoda adalah Dentalium vulgare.
Dantelium Vulgare
KELAS SCAPHOPODA
5) Pelecypoda
Pelecypoda merupakan kelompok hewan mollusca yang memiliki kaki pipih seperti katak. Hewan ini, mempunyai alat keseimbangan yang disebut dengan statocis dan terletak dekat ganglion pedal. Sistem reproduksi hewan ini berlangsung secara seksual dan hasilnya berupa larva yang disebut dengan glosidium. Sistem peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah tertutup. Mollusca kelas ini beranggotakan sekitar 300 spesies. Selain itu, Pecycopoda merupakan hewan yang memiliki cangkanga dengan cangkang yang terdiri dari tiga lapisan yang meliputi:
  • Periostrakum, yaitu lapisan paling luar dan terdiri dari zat kitin yang berfungsi sebagai pelindung tubuh;
  • Prismatic, yaitu lapisan tengah yang terdiri dari kristal CaCo3;
  • Nakreas, yaitu lapisan paling akhir dan terdiri dari CaCo3 halus  yang berfungsi sebagai penghasil sekret lapisan mutiara.
  • Contoh Pelecypoda meliputi semua  jenis kerang-kerangan seperti kerang, kupang, remis, kijing ,lokan, simpin, kima serta tiram.
Kerang
KELAS PELECYPODA
E. SISTEM ORGAN MOLLUSCA
1) Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah Mollusca adalah sistem peredaran darah terbuka, kecuali pada kelas cephalopoda. Maksud sistem peredaran darah terbuka ialah darah mengalir dari rongga terbuka pada tubuh dan tidak ada arteri atau vena utama yang dapat meningkatkan tekanan darah sehingga tekanan darah menjadi lambat dan organ akan tergenang oleh darah. Sistem peredaran Mollusca terdiri dari jantung (satu atau dua atrium dan satu ventrikel) dan pembuluh darah.

2) Sistem Respirasi
Sistem respirasi Mollusca berbeda-beda, bergantung pada habitatnya. Mollusca yang hidup di air akan memanfaatkan insang sebagai sistem respirasi, sedangkan yang hidup di darat menggunakan paru-paru. Namun, pada bebera jenis Mollusca memanfaatkan mantel dalam pertukaran udara yang prinsip kerjanya mirip dengan paru-paru.

3) Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan Mollusca terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus dan anus. Namun, pada jenis Molussca tertentu dibagian mulutnya terdapat organ seperti rahang dan lidah yang bergerigi yang dapat bergerak ke depan dan belakang.

4) Sistem Saraf
Sistem saraf Mollusca terdiri dari cincin saraf. Cincin saraf ini akan mengelilingi esofagus dan serabut saraf lainnya dengan cara menyebar dari cincin tersebut untuk mempersarafi berbagai organ.

5) Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi Mollusca adalah berupa nefridia yang berperan mirip dengan ginjal, yaitu mengeluarkan sisa metabolisme dalam bentuk cairan.

6) Sistem Reproduksi
Mollusca merupakan hewan hermaprodit, yaitu memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam satu individu (berumah satu). Namun, pada beberaja jenis Molluska, alat kelaminnya dapat terpisah (berumah dua). Oleh sebab itu, cara reproduksinya Molluska dengan fertilisasi internal.

F. MANFAAT MOLLUSCA
Mollusca sebagai hewan invertebrata memberi banyak manfaat dalam kehidupan. Adapun manfaat mollusca, meliputi:
1) Bahan makanan, seperti cumi-cumi, kerang, sotong dan lain-lain.
2) Perhiasan, seperti kerang dan perhiasan yang dimanfaatkan untuk pembuatan kalung maupun gelang.
3) Obat-obatan, seperti serbuk cangkang kerang laut yang dimanfaatkan sebagai obat maagh.
Jeger
Jeger
Suka Berbagi, Suka Belajar, Juga Suka Kamu, Iya Kamu!
Tags:
biologi
Link copied to clipboard.