Soal SBMPTN dan Pembahasan Reaksi Redoks

  1. Di antara reaksi-reaksi berikut ini, yang bukan merupakan reaksi redoks adalah ....
    1. SnCl2 + I2 + 2HCl → SnCl4 + 2HI
    2. H2 + Cl2 → 2HCl
    3. Cu2O + C → 2Cu + CO
    4. CuO + 2HCl → CuCl2 + H2O
    5. MnO2 + 4HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2

    Pembahasan :
    Reaksi redoks (reduksi oksidasi) dapat dilihat dari perubahan bilangan oksidasi. Untuk itu kita dapat mengecek bilangan oksidasi unsur-unsur yang digunakan dalam reaksi apakah mengalami perubahan atau tidak.

    Reaksi Pertama
    Baca Juga
    SnCl2 + I2 + 2HCl → SnCl4 + 2HI
    Kita tinjau biloks Sn dan I sebelum dan sesudah reaksi.

    +2+4

    SnCl2I2 + 2HCl →  SnCl4 + 2HI

     0-1

    Terjadi perubahan biloks yaitu :
    • Biloks Sn naik dari +2 menjadi +4 (Oksidasi)
    • Biloks I turun dari 0 menjadi -1 (Reduksi)
    Jadi, reaksi pertama merupakan redoks.

    Reaksi Kedua
    H2 + Cl2 → 2HCl
    Kita tinjau biloks H dan Cl sebelum dan sesudah reaksi.

     0+1
    H2Cl2 →  2HCl

     0-1

    Terjadi perubahan biloks yaitu :
    • Biloks H naik dari 0 menjadi +1 (Oksidasi)
    • Biloks Cl turun dari 0 menjadi -1 (Reduksi)
    Jadi, reaksi kedua merupakan redoks.

    Reaksi Ketiga
    Cu2O + C → 2Cu + CO
    Kita tinjau biloks Cu dan C sebelum dan sesudah reaksi.

    +1 0

    Cu2OC →  2Cu + C O

     0 +2

    Terjadi perubahan biloks yaitu :
    • Biloks C naik dari 0 menjadi +2 (Oksidasi)
    • Biloks Cu turun dari +1 menjadi 0 (Reduksi)
    Jadi, reaksi ketiga merupakan redoks.

    Reaksi Keempat
    CuO + 2HCl → CuCl2 + H2O
    Kita tinjau biloks Cu dan H sebelum dan sesudah reaksi.

    +2+2

    Cu2O2HCl →  CuCl2 + H2O

     +1 +1

    Tidak terjadi perubahan biloks karena biloks Cu dan H tetap. Jadi, reaksi keempat bukan reaksi redoks.

    Reaksi Kelima
    MnO2 + 4HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2
    Kita tinjau biloks Mn dan Cl sebelum dan sesudah reaksi.

    +4+2

    MnO24HCl →  MnCl2 + 2H2O + Cl2

     -1 0

    Terjadi perubahan biloks yaitu :
    • Biloks Cl naik dari -1 menjadi 0 (Oksidasi)
    • Biloks Mn turun dari +4 menjadi +2 (Reduksi)
    Jadi, reaksi kelima merupakan redoks.

    Berdasarkan ulasan di atas, maka yang bukan reaksi redoks adalah reaksi keempat.
    Jawaban : D
3. Reaksi berikut yang merupakan reaksi oksidasi reduksi adalah ....
  1. Al3+ + 3OH- → Al(OH)3
  2. H+ + SO42- → H2SO4
  3. Pb2+ + 2Br- → PbBr2
  4. H2 + Cl2 → 2HCl
  5. HF + NH3 → NH4F

Pembahasan :
Reaksi oksidasi reduksi merupakan reaksi yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi (biloks naik = oksidasi, biloks turun = reduksi). Reaksi redoks juga berkaitan dengan penyerahan dan pelepasan elektron.

Karena melibatkan perubahan bilangan oksidasi, maka kita bisa melihat apakah suatu reaksi merupakan redoks atau bukan berdasarkan bilangan oksidasinya. Kita akan coba selidiki kelima reaksi tersebut berdasarkan perubahan biloksnya :
  • Reaksi Pertama
    Al3+ + 3OH- → Al(OH)3
    BiloksPereaksiHasil
    Al+3+3
    OH-1-1

    Karena tidak ada perubahan biloks, maka reaksi tersebut bukan oksidasi reduksi.

  • Reaksi Kedua
    H+ + SO42- → H2SO4
    BiloksPereaksiHasil
    H+1+1
    SO4-2-2

    Karena tidak ada perubahan biloks, maka reaksi tersebut bukan oksidasi reduksi.

  • Reaksi Ketiga
    Pb2+ + 2Br- → PbBr2
    BiloksPereaksiHasil
    Pb+2+2
    Br-1-1

    Karena tidak ada perubahan biloks, maka reaksi tersebut bukan oksidasi reduksi.

  • Reaksi Keempat
    H2 + Cl2 → 2HCl
    BiloksPereaksiHasil
    H0+1
    Cl0-1

    Dari tabel tersebut jelas terlihat ada perubahn biloks. H mengalami kenaikan biloks dari 0 menjadi +1 (oksidasi) sedanglan Cl mengalami penurunan biloks dari 0 menjadi -1 (reduksi). Dengan demikian reaksi tersebut merupakan reaksi oksidasi reduksi.

  • Reaksi Kelima
    HF + NH3 → NH4F
    BiloksPereaksiHasil
    H+1+1
    F-1-1
    N-3-3

    Karena tidak ada perubahan biloks, maka reaksi tersebut bukan oksidasi reduksi.
Jadi, yang termasuk reaksi oksidasi reduksi adalah reaksi nomor 4.
Jawaban : D
    4. Diketahui :
    Ni2+ + 2e → NiEo = -0,25 V
    Pb2+ + 2e → PbEo = -0,13 V
    Potensial standar sel volta yang terdiri dari elektroda Ni dan Pb adalah ....
    1. -0,38 V
    2. -0,12 V
    3. +0,12 V
    4. +0,25 V
    5. +0,38V

    Pembahasan :
    Berdasarkan harga potensial reduksi di atas, maka Pb lebih mudah direduksi daripada Ni. Dengan demikian, reaksi sel volta yang terdiri dari elektroda Ni dan Pb akan berlangsung sebagai berikut :
    Pb2+ + 2e → PbEo = -0,13 V
    Ni → Ni2+ + 2eEo = +0,25 V+
    Pb2+ + Ni → Pb + Ni2+Eo = +0,12 V
    Jawaban : C
      Jeger
      Jeger
      Suka Berbagi, Suka Belajar, Juga Suka Kamu, Iya Kamu!
      Link copied to clipboard.