Soal SBMPTN dan Pembahasan Reaksi Redoks

- Di antara reaksi-reaksi berikut ini, yang bukan merupakan reaksi redoks adalah ....
- SnCl2 + I2 + 2HCl → SnCl4 + 2HI
- H2 + Cl2 → 2HCl
- Cu2O + C → 2Cu + CO
- CuO + 2HCl → CuCl2 + H2O
- MnO2 + 4HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2
Pembahasan :
Reaksi redoks (reduksi oksidasi) dapat dilihat dari perubahan bilangan oksidasi. Untuk itu kita dapat mengecek bilangan oksidasi unsur-unsur yang digunakan dalam reaksi apakah mengalami perubahan atau tidak.
Reaksi PertamaBaca Juga
Kita tinjau biloks Sn dan I sebelum dan sesudah reaksi.+2 +4 SnCl2 + I2 + 2HCl → SnCl4 + 2HI 0 -1
Terjadi perubahan biloks yaitu :- Biloks Sn naik dari +2 menjadi +4 (Oksidasi)
- Biloks I turun dari 0 menjadi -1 (Reduksi)
Reaksi Kedua
H2 + Cl2 → 2HCl
Kita tinjau biloks H dan Cl sebelum dan sesudah reaksi.0 +1 H2 + Cl2 → 2HCl 0 -1
Terjadi perubahan biloks yaitu :- Biloks H naik dari 0 menjadi +1 (Oksidasi)
- Biloks Cl turun dari 0 menjadi -1 (Reduksi)
Reaksi Ketiga
Cu2O + C → 2Cu + CO
Kita tinjau biloks Cu dan C sebelum dan sesudah reaksi.+1 0 Cu2O + C → 2Cu + C O 0 +2
Terjadi perubahan biloks yaitu :- Biloks C naik dari 0 menjadi +2 (Oksidasi)
- Biloks Cu turun dari +1 menjadi 0 (Reduksi)
Reaksi Keempat
CuO + 2HCl → CuCl2 + H2O
Kita tinjau biloks Cu dan H sebelum dan sesudah reaksi.+2 +2 Cu2O + 2HCl → CuCl2 + H2O +1 +1
Tidak terjadi perubahan biloks karena biloks Cu dan H tetap. Jadi, reaksi keempat bukan reaksi redoks.
Reaksi Kelima
MnO2 + 4HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2
Kita tinjau biloks Mn dan Cl sebelum dan sesudah reaksi.+4 +2 MnO2 + 4HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2 -1 0
Terjadi perubahan biloks yaitu :- Biloks Cl naik dari -1 menjadi 0 (Oksidasi)
- Biloks Mn turun dari +4 menjadi +2 (Reduksi)
Berdasarkan ulasan di atas, maka yang bukan reaksi redoks adalah reaksi keempat.Jawaban : D
|
Pembahasan :
Reaksi oksidasi reduksi merupakan reaksi yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi (biloks naik = oksidasi, biloks turun = reduksi). Reaksi redoks juga berkaitan dengan penyerahan dan pelepasan elektron.
Karena melibatkan perubahan bilangan oksidasi, maka kita bisa melihat apakah suatu reaksi merupakan redoks atau bukan berdasarkan bilangan oksidasinya. Kita akan coba selidiki kelima reaksi tersebut berdasarkan perubahan biloksnya :
- Reaksi PertamaAl3+ + 3OH- → Al(OH)3
Biloks Pereaksi Hasil Al +3 +3 OH -1 -1
Karena tidak ada perubahan biloks, maka reaksi tersebut bukan oksidasi reduksi. - Reaksi KeduaH+ + SO42- → H2SO4
Biloks Pereaksi Hasil H +1 +1 SO4 -2 -2
Karena tidak ada perubahan biloks, maka reaksi tersebut bukan oksidasi reduksi. - Reaksi KetigaPb2+ + 2Br- → PbBr2
Biloks Pereaksi Hasil Pb +2 +2 Br -1 -1
Karena tidak ada perubahan biloks, maka reaksi tersebut bukan oksidasi reduksi. - Reaksi KeempatH2 + Cl2 → 2HCl
Biloks Pereaksi Hasil H 0 +1 Cl 0 -1
Dari tabel tersebut jelas terlihat ada perubahn biloks. H mengalami kenaikan biloks dari 0 menjadi +1 (oksidasi) sedanglan Cl mengalami penurunan biloks dari 0 menjadi -1 (reduksi). Dengan demikian reaksi tersebut merupakan reaksi oksidasi reduksi. - Reaksi KelimaHF + NH3 → NH4F
Biloks Pereaksi Hasil H +1 +1 F -1 -1 N -3 -3
Karena tidak ada perubahan biloks, maka reaksi tersebut bukan oksidasi reduksi.
Jawaban : D
Ni2+ + 2e → Ni | Eo = -0,25 V |
Pb2+ + 2e → Pb | Eo = -0,13 V |
|
Pembahasan :
Berdasarkan harga potensial reduksi di atas, maka Pb lebih mudah direduksi daripada Ni. Dengan demikian, reaksi sel volta yang terdiri dari elektroda Ni dan Pb akan berlangsung sebagai berikut :
Pb2+ + 2e → Pb | Eo = -0,13 V | |
Ni → Ni2+ + 2e | Eo = +0,25 V | + |
Pb2+ + Ni → Pb + Ni2+ | Eo = +0,12 V |
Jawaban : C