Atmosfer Bumi : Pengertian, Struktur, Lapisan, Komposisi
A. PENGERTIAN ATMOSFER BUMI
Secara umum, atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet. Atmosfer bumi adalah lapisan gas pelapis bumi dari mulai permukaan sampai jauh di luar angkasa. Atmosfer bumi melapisi dari ketinggian 0 km sampai dengan sekitar 800 km di atas permukaan bumi. Atmosfer berfungsi sebagai pelindung kehidupan manusia di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mencegah perbedaan suhu ekstrim antara siang dan malam. Selain itu atmosfer juga berperan sebagai media cuaca yang mempengaruhi berbagai fenomena geografi seperti angin, awan, salju, hujan, topan, badai, dll.
B. STRUKTUR DAN LAPISAN ATMOSFER BUMI
1. Lapisan Troposfer Bumi (0-12 km)
Lapisan troposfer merupakan lapisan terendah yang memiliki campuran gas paling ideal dalam mendukung kehidupan di bumi. Lapisan ini juga merupakan lapisan yang paling tipis, dengan ketebalan sampai 8 km di daerah kutub dan 18 km di daerah khatulistiwa. Pada lapisan inilah banyak terjadi fenomena geografi seperti angin, hujan, awan, badai, dll. Seperti yang kita ketahui, semakin tinggi (semakin jauh) dari bumi, maka suhu akan semakin dingin, nah setiap kenaikan 100 m pada lapisan troposfer, suhu akan berkurang sekitar 0,61 derajat Celcius. Troposfer dibagi lagi menjadi beberapa lapisam, yaitu :
- Lapisan Planetair (0-1 km)
- Lapisan Konveksi (1-8 km)
- Lapisan Tropopause (8-12 km), Lapisan tropopause adalah lapisan pembatas troposfer dengan stratosfer.
2. Lapisan Stratosfer Bumi (12-60 km)
Lapisan ini biasanya merupakan lapisan tempat terbangnya pesawat. Suhu pada lapisan bawah stratosfer relatif stabil dan sangat dingin, yaitu sekitar -57 derajat Celcius. Pada lapisan ini anginnya cukup kencang dan bergerak berdasarkan pola tertentu. Kemudian pada lapisan tengah sampai dengan atas stratosfer, cuacanya akan bertambah panas seiring dengan pertambahan ketinggian. Hal ini dikarenakan lapisan dengan konsentrasi ozon bertambah, lapisan ozon menyerap radiasi sinar ultraviolet matahari sehingga suhunya dapat mencapai 18 derajat celcius pada ketinggian 40 km.
3. Lapisan Mesosfer Bumi (60-80 km)
Lapisan mesosfer merupakan lapisan ketiga atmosfer, dimana suhu akan kembali turun seiring pertambahan ketinggian. Kurang lebih pada ketinggian 80 km dari atas permukaan bumi, suhunya sekitar -143 derajat celcius. Penurunan suhunya sekitar 0,4 derajat setiap terjadi penambahan ketinggian 100 m. Pembatas antara lapisan mesosfer dengan lapisan termosfer disebut menopause (suhunya sekitar 100 derajat celcius).
4. Lapisan Termosfer Bumi (80-100 km)
Lapisan ini dinamakan termosfer karena terjadi kenaikan suhu yang cukup tinggi, dimana suhunya dapat mencapai 1500 derajat celcius. Perubahan ini terjadi karena merupakan pusat penyerapan radiasi sinar ultraviolet. Meski temperaturnya cukup tinggi, massa jenis udaranya terlalu rendah untuk menghantarkan panas ke benda-benda di sekiarnya, sehingga aktivitas astronot dan ISS dapat berlangsung pada lapisan ini. Pada lapisan ini juga terjadi salah satu fenomena yang paling menarik dalam ilmu geografi, yaitu aurora.
5. Lapisan Ionosfer Bumi (100-800 km)
Lapisan ionosfer merupakan lapisan yang terbentuk akibat reaksi kimia pada lapisan termosfer sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum dimanfaatkannya satelit, lapisan ini sangat berguna untuk memancarkan gelombang radio. Lapisan ionosfer merupakan lapisan pelindung bumi dari meteor. Pada lapisan ini, meteor akan terbakar dan terurai. Pada lapisan ini seluruh atom udara mengalami ionisasi. Lapisan ionosfer dapat dibagi lagi menjadi 3 lapisan, yaitu :
- Lapisan Kennelly Heavyside atau yang dikenal dengan lapisan E (100 – 200 km)
- Lapisan Appleton atau yang juga dikenal dengan Lapisan F (200-400 km)
- Lapisan Atom (400-800 km)
6. Lapisan Eksosfer (800km-3260 km)
Lapisan eksosfer merupakan lapisan terluar tempat terjadinya berbagai interaksi antara gas di luar angkasa. Kekuatan gravitasi bumi pada lapisan ini rendah karena jaraknya cukup jauh, inilah yang menyebabkan gaya berat tidak terlalu berpengaruh pada lapisan ini. Pada lapisan ini terdapat refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik, pantulan cahaya matahari ini dikenal dengan cahaya Zodiakal.
Sebagian besar atmosfer bumi merupakan nitrogen (78,08%), oksigen (20,95%), argon (0,9%), air(7%), Ozon (0-0.01%), Karbondioksida 0,01-0,1%). Sebelumnya kami telah menyinggung bahwa atmosfer berfungsi untuk menyerap sinar matahari, nah sekitar 34% dari panas matahari dipantulkan kembali ke luar angkasa, lalu sekitar 19%nya diserap atmosfer dan awan, sehingga hanya 47% yang mencapai permukaan bumi. Nah yang memegang peranan utama untuk menyerap sinar matahari ini adalah ozon.
Tags:
Geografi