Contoh Soal Ester

Contoh Soal EsterEster merupakan senyawa turunan alkana dengan atom H pada gugus C karboksil pada asam karboksilat diganti oleh alkil, sehingga struktur ester dapat dituliskan sebagai R-COOR’Rumus umum ester sama dengan rumus umum asam karboksilat yaitu CnH2nO2. Untuk memahaminya, perhatikan contoh berikut.

✎Contoh:

Senyawa di atas adalah ester dengan nama metil pronoat.

Sifat Ester

A. Sifat Fisik 
1. Molekul ester bersifat polar karena adanya gaya antarmolekul yang ditimbulkan interaksi dipol-dipol. Perbandingan kepolaran ester dibanding alkohol dan eter adalah alkohol > ester > eter.
2. Adanya gaya antarmolekul menyebabkan ester memiliki titik didih yang lebih tinggi dibanding hidrokarbon dengan jumlah atom C yang sama.
3. Titik didih ester terletak antara keton dan eter dengan massa molekul relatif yang hampir sama.
4. Pada umumnya, ester berbau harum.
5. Ester lebih mudah menguap dibanding alkohol dan asamnya. Hal ini karena ester tidak memiliki ikatan hidrogen antarmolekul.
6. Ester dengan massa molekul rendah (atom C berjumlah 3 sampai 5), larut dalam air. Kelarutan ester berkurang seiring bertambahnya jumlah atom karbon.
7. Ester terbagi dalam 3 kelompok utama yaitu ester buah-buahan, lilin, serta lemak dan minyak.
  • Ester buah-buahan
    Ester buah-buahan adalah ester dengan atom C kurang dari 10, berupa zat cair, volatile (mudah menguap), dan mempunyai aroma yang sedap, banyak terdapat pada bunga dan buah-buahan. 
    Contohnya: etil format dalam buah rum, propil asetat dalam buah pir, metil butirat dalam apel, etil butirat dalam nanas.
  • Lilin
    Lilin merupakan ester dari asam karboksilat dan alkohol berantai panjang. 
    Contohnya:
    zat lilin dari sarang lebah dengan rumus C22,25H47,51COOC32,34H65,69;
    Spermacet dari rongga kepala ikan paus dengan rumus C15H31COOC16H33; dan
    Carnacauba dari daun palem Brazil dengan rumus C25,27H51,55COOC30,32H61,65.
  • Lemak dan minyak
    Lemak dan minyak merupakan ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat rantai panjang. 
    Contohnya: lemak hewan, minyak ikan, dan minyak kelapa.
B. Sifat Kimia
Ester termasuk senyawa netral sehingga tidak bereaksi dengan logam Na atau PCl5. Beberapa reaksi pada senyawa ester adalah sebagai berikut.
1. Hidrolisis
Ester dapat bereaksi dengan air menghasilkan asam karboksilat dan alkohol. Hidrolisis dalam suasana asam merupakan kebalikan dari esterifikasi. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan, sehingga reaksi ini tidak pernah berhenti.
2. Reaksi dengan Basa
Jika basa NaOH atau KOH digunakan untuk menghidrolisis ester, maka reaksi akan berlangsung sempurna.
Reaksi hidrolisis ini digunakan untuk menghidrolisis lemak atau minyak agar menghasilkan gliserol dan suatu garam (sabun). Reaksi ini lebih dikenal dengan reaksi saponifikasi.
3. Reaksi Reduksi
Reaksi reduksi suatu ester menghasilkan alkohol.
4. Reaksi dengan Amonia
Reaksi ester dengan amonia akan menghasilkan suatu amida dan alkohol.
5. Transesterifikasi
Reaksi antara ester dan alkohol akan menghasilkan ester dan alkohol baru. Reaksi ini disebut reaksi transesterifikasi yang dapat berlangsung dalam suasana asam dan basa.
Reaksi di atas disebut transesterifikasi karena terjadi pertukaran antara gugus alkil R’ pada ester dengan gugus alkil R” pada alkohol.
6. Reaksi dengan Pereaksi Grignard
Reaksi ester dengan pereaksi grignard menghasilkan suatu keton.
Jika keton yang diperoleh direaksikan lebih lanjut dengan R’’MgX, maka akan diperoleh suatu alkohol tersier.

Kegunaan Ester

1. Kegunaan utama ester adalah sebagai esens (pemberi aroma) pada makanan dan minuman. Beberapa ester mempunyai aroma buah-buahan seperti apel (metil butirat), aroma pisang (amil asetat), dan aroma nanas (etil butirat).
2. Beeswax dan caurnauba wax (ester lilin) digunakan pada cat/pelapis mobil, mebel, dan batik. Ester ini juga diperoleh dari tawon dan daun palem Brasil.
3. Lemak dan minyak merupakan ester penting yang terdapat pada makanan.
4. Aspirin dan metil salisilat digunakan dalam pengobatan sebagai analgesik dan antiperadangan.
5. Metil salisilat disebut juga minyak wintergeen, merupakan bahan utama rasa/bau wintergeen.
6. Etil asetat digunakan sebagai penghapus cat kuku.
7. Bahan pembuatan sabun.
8. Bahan pembuatan mentega.
9. Beberapa ester yang diturunkan dari asam anorganik misalnya nitrogliserin (suatu ester yang diperoleh melalui reaksi asam nitrat dengan gliserol dalam asam sulfat pekat) merupakan cairan seperti minyak dan mudah meledak. Jika disisipkan ke dalam absorben tertentu, maka disebut dengan dinamit.

Perbedaan Asam Karboksilat dan Ester

Perbedaan asam karboksilat dengan ester ditampilkan dalam tabel berikut.

Pembuatan Ester

A. Mereaksikan Asam Karboksilat dengan Alkohol 
Pembuatan ester yang utama dilakukan dengan mereaksikan asam karboksilat dengan alkohol menggunakan katalis asam sulfat pekat.
B. Mereaksikan Perak Karboksilat dengan Haloalkana
Reaksi ini menghasilkan cermin perak seperti pada reaksi senyawa aldehid.
C. Mereaksikan Keton Halida dengan Alkohol
Reaksi ini menghasilkan suatu asam halida.
D. Mereaksikan Suatu Lemak dengan Alkohol
Reaksi ini menghasilkan ester dan air.

Contoh Soal Ester


Pernyataan yang benar tentang kepolaran ester dibanding alkohol dan eter adalah ....
Kelarutan ester dalam air yang paling tinggi dapat ditemukan pada senyawa ....
Perbedaan antara asam karboksilat dan ester pada reaksi reduksi adalah ....
Senyawa ester yang terdapat dalam buah apel dan nanas berturut-turut adalah ....
Salah satu cara pembuatan ester adalah dengan mereaksikan asam karboksilat dengan alkohol menggunakan katalis asam. Hasil sampingan dari reaksi ini adalah ....
Tiga kelompok utama dari ester adalah ....
Perhatikan reaksi berikut.
Ester yang dihasilkan adalah ....
Saponifikasi adalah reaksi pembentukan sabun. Reaksi ini terjadi jika ester direaksikan dengan ....
Proses yang terjadi jika ester direaksikan dengan alkohol dalam suasana asam adalah ....
Berikut merupakan kegunaan senyawa ester, kecuali ....
Jeger
Jeger
Suka Berbagi, Suka Belajar, Juga Suka Kamu, Iya Kamu!
Link copied to clipboard.