Rangkuman tentang Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari dua buah unit monosakarida. Jikia disakarida ini kita hidrolisis diaakan kembali membentuk unit monosakaridanya. Berdasarkan hasil eksperimen, monosakarida dibedakan menjadi dua jenis, yaitu monosakarida yang mereduksi larutan Fehling yang disebut dengan gula pereduksi. Yang kedua adalah yang tidak bisa mereduksi larutan Fehling, atau yang disebut dengan gula nonpereduksi.
Seperti monosakarida, tidak semua disakarida penting atau ditemukan dalam kehidupan. Berikut 3 buah disaraida penting yang harus kita pelajari.
Reaksi umum hidrolisis :
H2O H2O
Pati ======>Maltosa =======>D-glukosa
H+ atau enzim H+ atau enzim
Maltosa termasuk gula pereduksi dan menunjukkan mutarotasi. Campuran dari anomernya menunjukkan rotasi spesifik + 136 derajat. Dengan demikian kita mengenal juga ada maltosa α dan β.
Struktur dari α-maltosa adalah sebagai berikut :
Karena mengandung ikatan β, selobiosa tidak bisa dikonsumsi oleh manusia, karena manusia tidak punya enzim untuk memecah ikatan β. Selobiosa hanya bisa dikonsumsi oleh hewan memamah biak seperti sapi yang ia ambil dengan memakan rumput (selulosa). Sapi punya bakteri didalam ususnya yang memiliki enzim yang dapat memecah ikatan β pada selobiosa.
Selobiosa memiliki struktur sebagai berikut :
Laktosa merupakan disakarida alamiah yang hanya dijumpai pada makhluk hidup menyusui seperti manusia dan sapi.Pada susu manusia dan sapi mengandung laktosa sekitas 5 %. Secara komersial,laktosa didapatkan sebagai hasil samping pengolahan keju.
Laktosa didalam tubuh akan dihidrolisis oleh enzim menjadi D-glukosa dan D-galaktosa, kemudian galaktosa akan diubah kembali menjadi glukosa akan bisa diproses didalam tubuh.
Ada suatu keadaan yang disebut galaktosemia, yang biasanya terjadi pada banyi yang sedang menyusu. Galaktosemia adalah keadaan dimanan dalam darah banyak ditemui galaktosa yang tidak dapat diubah menjadi glukosa karena kurangnya enzim. Gejala galaktosemia biasanya adalah beragam mulai dari muntah-muntah, keterbelakangan mental atau bahkan kematian. Untuk bayi yang mengidap gal;aktosemia, dianjurkan meminum susu yang tidak mengandung galaktosa.
Sukrosa terdiri dari satu unit glukosa dan satu unit fruktosa. Keduanya dihubungkan oleh ikatan -1,2-glikosidik.Hal ini berarti gugus karbonil dari glukosa berikatan dengan gugus keton dari fruktosa. Hal ini menyebabkan fruktosa tidak mengalami mutarotasi sehingga tidak bisa mereduksi larutan Fehling. Sukrosa termasuk gula non-pereduksi.
Gula inverse adalah campuran dari D-glukosa dan D-fruktosa yang diperoleh dari hidrolisis sukrosa dengan bantuan enzim atau asam. Enzim yang mengkatalis reaksi hidrolisis sukrosa yang disebut dengan enzim invertase. Karena dalam larutan terdapat fruktosa bebas (gula paling manis) maka gula inverse lebih manis.
Seperti monosakarida, tidak semua disakarida penting atau ditemukan dalam kehidupan. Berikut 3 buah disaraida penting yang harus kita pelajari.
1.Maltosa
Disakarida maltosa dijumpai dalam makanan bayi dan susu bubuk beragi. Maltosa didapat dengan cara menghidrolisis polisakarida pati dalam air liur dengan bantuan enzim α-1,4-glukan 4 glukanohidrolase. Jika maltosa dihidrolisis, ia akan menghasilkan dua unit D-glukosa, dalam berbagai kondisi baik reaksi hidrolisisnya berlangsung di laboratorium atau dalam tubuh organisme hidup. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa maltosa adalah dimer dari glukosa yang berikatan melalui atom C1 pada glukosa satu dengan atom C4 pada glukosa yang lain. Ikatan yang terbentuk adalah ikatan 1,4 – α glukosidik.Reaksi umum hidrolisis :
H2O H2O
Pati ======>Maltosa =======>D-glukosa
H+ atau enzim H+ atau enzim
Maltosa termasuk gula pereduksi dan menunjukkan mutarotasi. Campuran dari anomernya menunjukkan rotasi spesifik + 136 derajat. Dengan demikian kita mengenal juga ada maltosa α dan β.
Struktur dari α-maltosa adalah sebagai berikut :
2.Selobiosa
Disakarida yang diperoleh dari hidrolisis parsial dari selulosa disebut selobiosa. Selobiosa juga tersusun atas 2 unit glukosa yang dihubungkan dengan ikatan 1,4. Bedanya ikatan 1,4 pada selobiosa lebih merupakan ikatan 1,4-β, sementara maltosa adalah 1,4- α.Karena mengandung ikatan β, selobiosa tidak bisa dikonsumsi oleh manusia, karena manusia tidak punya enzim untuk memecah ikatan β. Selobiosa hanya bisa dikonsumsi oleh hewan memamah biak seperti sapi yang ia ambil dengan memakan rumput (selulosa). Sapi punya bakteri didalam ususnya yang memiliki enzim yang dapat memecah ikatan β pada selobiosa.
Selobiosa memiliki struktur sebagai berikut :
3.Laktosa
Lakosa (gula susu) berbeda dengan maltosa dan selobiosa karena laktosa terdiri dari dua buah unit monosakarida berbeda yaitu D-glukosa dan D-galaktosa.Laktosa merupakan disakarida alamiah yang hanya dijumpai pada makhluk hidup menyusui seperti manusia dan sapi.Pada susu manusia dan sapi mengandung laktosa sekitas 5 %. Secara komersial,laktosa didapatkan sebagai hasil samping pengolahan keju.
Laktosa didalam tubuh akan dihidrolisis oleh enzim menjadi D-glukosa dan D-galaktosa, kemudian galaktosa akan diubah kembali menjadi glukosa akan bisa diproses didalam tubuh.
Ada suatu keadaan yang disebut galaktosemia, yang biasanya terjadi pada banyi yang sedang menyusu. Galaktosemia adalah keadaan dimanan dalam darah banyak ditemui galaktosa yang tidak dapat diubah menjadi glukosa karena kurangnya enzim. Gejala galaktosemia biasanya adalah beragam mulai dari muntah-muntah, keterbelakangan mental atau bahkan kematian. Untuk bayi yang mengidap gal;aktosemia, dianjurkan meminum susu yang tidak mengandung galaktosa.
4.Sukrosa
Sukrosa adalah disakarida yang sering kita gunakan. Ya, sukrosa adalah gula pasir biasa. Sukrosa didapatkan dengan mengolah gula tebu dan sudah digunakan sejak berabad abad yang lalu.Sukrosa terdiri dari satu unit glukosa dan satu unit fruktosa. Keduanya dihubungkan oleh ikatan -1,2-glikosidik.Hal ini berarti gugus karbonil dari glukosa berikatan dengan gugus keton dari fruktosa. Hal ini menyebabkan fruktosa tidak mengalami mutarotasi sehingga tidak bisa mereduksi larutan Fehling. Sukrosa termasuk gula non-pereduksi.
Gula inverse adalah campuran dari D-glukosa dan D-fruktosa yang diperoleh dari hidrolisis sukrosa dengan bantuan enzim atau asam. Enzim yang mengkatalis reaksi hidrolisis sukrosa yang disebut dengan enzim invertase. Karena dalam larutan terdapat fruktosa bebas (gula paling manis) maka gula inverse lebih manis.