Pengertian dan beda Bioteknologi Tradisional dan Modern
Bioteknologi berasal dari dua suku kata yaitu bio dan teknologi dan jika diartikan berdasarkan suku katanya maka bioteknologi dapat diartikan sebagai teknologi yang melibatkan organisme atau sistem hidup untuk menghasilkan suatu produk atau memecahkan suatu masalah. Bioteknologi adalah ilmu terapan biologi yang melibatkan beberapa disiplin ilmu seperti mikrobiologi, biokimia, genetika, dan biologi molekuler. Istilah bioteknologi pertama kali dicetuskan oleh seorang insinyur Hongaria, Karl Erekty untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar sebagai sumber pakan. Pada dasarnya, bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai bahan mentah dengan memanfaatkan mikroorganisme atau bagian-bagiannya.

Jika dilihat berdasarkan perkembangannya, bioteknologi dapat dibagi menjadi tiga periode yaitu bioteknologi tradisional, bioteknologi ilmiah, dan bioteknologi modern. Pada kesempatan ini, akan dibahas ciri-ciri bioteknologi tradisional dan ciri-ciri bioteknologi modern sebagai salah satu pembeda keduanya.
Bioteknologi tradisional dikembangkan hanya berdasarkan kebiasaan masyarakat secara turun-temurun dalam mengolah atau membuat bahan makanan. Bioteknologi konsvensional menggunakan teknologi fermentasi untuk menghasilkan produk makanan.
1. Memanfaatkan mikroorganisme secara langsung
3. Dilakukan turun-temurun secara tradisional
4. Digunakan untuk memenuhi kebutuhan makanan masyrakat
5. Produk utamanya adalah kebutuhan pangan
Bioteknologi konvensional cenderung sulit diterapkan untuk menghasilkan produk skala industri besar karena dari segi biaya dan kerugian dinilai kurang menguntungkan.
Bioteknologi modern adalah pemanfaatan agen hayati atau bagian-bagian yang telah direkayasa secara in vitro untuk menghasilkan produk dalam skala industri. Bioteknologi modern menggunakan organisme, sistem, atau proses bioteknologi dengan teknik modern.
Berikut beberapa bioteknologi modern:
1. Dikembangkan dengan teknologi rekayasa genetika
2. Memanfaatkan rekayasa fermentasi, biokimia, dan biomolekuler
3. Menggunakan berbagai macam teknik terpadu
4. Digunakan untuk menghasilkan produk dalam skala industri
5. Menghasilkan produk di berbagai bidang kehidupan
Bioteknologi memanfaatkan organisme tingkat seluler atau molekuler dengan berbagai teknik seperti rekayasa genetika, kultur jaringan, kloning, dan sebagainya.
Dari penjabaran ciri-ciri di atas, maka dapat dilihat perbedaan antara bioteknologi tradisional dengan bioteknologi modern. Perbedaan utama antara bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern sebenarnya terletak pada teknik pengolahannya.

Jika dilihat berdasarkan perkembangannya, bioteknologi dapat dibagi menjadi tiga periode yaitu bioteknologi tradisional, bioteknologi ilmiah, dan bioteknologi modern. Pada kesempatan ini, akan dibahas ciri-ciri bioteknologi tradisional dan ciri-ciri bioteknologi modern sebagai salah satu pembeda keduanya.
Ciri-ciri Bioteknologi Tradisional
Bioteknologi tradisional atau bioteknologi konvensional adalah teknologi sederhana yang memanfaatkan agen hayati atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan produk berupa bahan makanan dengan menggunakan teknik konvensional yang sederhana.Baca Juga
Berikut beberapa ciri-ciri bioteknologi konvensional:
1. Memanfaatkan mikroorganisme secara langsung
2. Menggunakan teknik sederhana berupa fermentasi
3. Dilakukan turun-temurun secara tradisional
4. Digunakan untuk memenuhi kebutuhan makanan masyrakat
5. Produk utamanya adalah kebutuhan pangan
Produk | Mikroorganisme |
Tempe | Rhizopus oligosporus |
Oncom | Neurospora sp |
Kecap | Aspergillus wentii |
Tauco | Aspergillus oryzae |
Tape, roti | Saccharomyces sp |
Yoghurt | Lactobacillus streptococcus |
Keju, mentega | Streptococcus lactis |
Nata de coco | Acetobacter cylinum |
Bioteknologi konvensional cenderung sulit diterapkan untuk menghasilkan produk skala industri besar karena dari segi biaya dan kerugian dinilai kurang menguntungkan.
Ciri-ciri Bioteknologi Modern
Karena dari segi biaya bioteknologi konvensional memiliki banyak hal yang kurang menguntungkan, maka untuk mencapai kelayakan dari segi indsurti, dilakukan manipulasi genetik terhadap mikroorganisme yang terlibat agar dapat menghasilkan produk dalam skala industri.Bioteknologi modern adalah pemanfaatan agen hayati atau bagian-bagian yang telah direkayasa secara in vitro untuk menghasilkan produk dalam skala industri. Bioteknologi modern menggunakan organisme, sistem, atau proses bioteknologi dengan teknik modern.
Berikut beberapa bioteknologi modern:
1. Dikembangkan dengan teknologi rekayasa genetika
2. Memanfaatkan rekayasa fermentasi, biokimia, dan biomolekuler
3. Menggunakan berbagai macam teknik terpadu
4. Digunakan untuk menghasilkan produk dalam skala industri
5. Menghasilkan produk di berbagai bidang kehidupan
Produk | Mikroorganisme |
MSG | Corynebacterium |
Mikoriza | Jamur mikoriza |
Metana | Methanobacterium |
Pb dan emas | Thiobacillus ferooxidan |
Vitamin B12 | Pseudomonas |
Bioinsektisida | Bacillus thuringiensis |
Asam sitrat | Aspergillus niger |
Penisilin | Penicillium chysogenum |
Bioteknologi memanfaatkan organisme tingkat seluler atau molekuler dengan berbagai teknik seperti rekayasa genetika, kultur jaringan, kloning, dan sebagainya.
Dari penjabaran ciri-ciri di atas, maka dapat dilihat perbedaan antara bioteknologi tradisional dengan bioteknologi modern. Perbedaan utama antara bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern sebenarnya terletak pada teknik pengolahannya.
Perkembangan Bioteknologi
Bioteknologi berawal dari bioteknologi konvensional yang memanfaatkan proses alamiah berupa fermentasi. Selanjutnya, ditemukannya mikroorganisme hidup yang melakukan fermentasi merupakan awal dari periode bioteknologi ilmiah. Akhir bioteknologi ilmiah sekaligus awal bioteknologi modern ditandai dengan penmuan struktur DNA dan kode genetik.Tahun | Produk |
Bioteknologi Konvensional | |
6000 SM | Pembuatan anggur dan bir menggunakan ragi |
4000 SM | Pembuatan roti menggunakan ragi |
1500 SM | Pembuatan kecap, tape, yoghurt, dan pemanfaatan alga |
Bioteknologi Ilmiah | |
1857 | Penmuan mikroorganisme fermentasi |
1890 | Pemanfaatan bahan bakar alkohol |
1897 | Pengubahan gula menjadi alkohol dengan enzim ragi |
1912 | Pemanfaatan mikroba untuk pengolahan limbah |
1915 | Produksi aseton dan butanol |
1928 | Penemuan antibiotik penisilin pada jamur |
1944 | Produksi penisilin |
Bioteknologi Modern | |
1953 | Penemuan struktur DNA dan Krick kloning kecebong |
1962 | Pemecahan kode-kode genetik |
1970 | Penemuan enzim restriksi endonuklease dan enzim igase |
1973 | Penemuan metode rekayasa genetika |
1978 | Kelahiran bayi tabung pertama |
1982 | Pembuatan insulin manusia dari mikroba |
1983 | Transfer embrio dari satu ibu ke ibu lain |
1996 | Hewan hasil kloning yaitu domba dolly |
1999 | Kloning embrio manusia dari sel kulit kaki |
2000 | Kera hasil kloning yang disebut tetra |
Tags:
biologi