Soal dan Jawaban Fisika tentang Pengukuran
Pengukuran dan Alat Ukur. Kumpulan contoh soal dan pembahasan tentang pengukuran. Contoh soal ini terdiri dari beberapa model soal tentang pengukuran yang umum seperti menentukan ketidakpastian pengukuran, ketelitian alat ukur, menentukan hasil pengukuran, melaporkan hasil pengukuran, cara membaca skala mikrometer skrup, cara membaca skala jangka sorong, mengukur panjang dan diameter suatu benda menggunakan mikrometer skrup atau jangka sorong.
Contoh 1 : Ketidakpastian Pengukuran
A. 0,05 cm
B. 0,01 cm
C. 0,5 cm
E. 1 cm
Pembahasan :
Pengukuran tunggal merupakan pengukuran yang dilakukan satu kali saja. Ketidakpastian pada pengukuran tunggal dapat ditentukan dengan rumus berikut :
Skala terkecil pada mistar adalah 0,1 cm. Dengan demikian, ketidakpastian pada pengukuran tunggal dengan menggunakan mistar adalah :
⇒ Δx = ½ x skala terkecil
⇒ Δx = ½ (0,1)
⇒ Δx = 0,05 cm.
Contoh 2 : Melaporkan Hasil PengukuranJika hasil pengukuran yang dihasilkan dengan mistar adalah 4,35 cm, maka penulisan laporan hasil pengukuran yang benar adalah ....
A. (4,35 ± 0,1) cm
B. (4,35 ± 0,05) cm
C. (4,35 ± 0,5) cm
D. (4,35 ± 0,01) cm
E. (4,35 ± 0,04) cm
Pembahasan :
Dengan :
xo = hasil pengukuran yang terbaca
Δx = ketidakpastian alat ukur.
Jika menggunakan mistar, maka ketidakpastiannya adalah 0,05 cm. Dengan demikian, penulisan laporan hasil pengukuran yang benar adalah : (4,35 ± 0,05) cm.
Contoh 3 : Membaca Skala Mikrometer SkrupSuatu benda berbentuk bola kecil diukur diameternya menggunakan mikrometer skrup seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Bacaan skala yang tepat dari pengukuran diameter benda tersebut adalah .....
A. 5,31 mm
B. 6,31 mm
C. 7,31 mm
D. 8,31 mm
E. 8,41 mm
Pembahasan :
Pada mikrometer skrup ada dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Panjang benda yang diukur merupakan jumlah dari skala utama dan skala nonius.
Dari gambar di atas, jelas terlihat bahwa skala nonius dan garis skala utama berhimpit pada 0,31 mm (31 x 0,01) sedangkan skala utama menunjukkan 7 mm. Dengan demikian panjang diameter benda yang diukur adalah :
⇒ d = skala utama + skala nonius
A. 6,66 cm
B. 6,65 cm
C. 5,66 cm
D. 5,64 cm
E. 6,06 cm
Pembahasan :
Pada jangka sorong juga terdapat skala utama dan skala nonius. Perhatikan garis yang beimpit pada skala utama dan skala nonius. Perhatikan gambar di bawah ini.

⇒ Skala utama = 5,6 cm
⇒ Skala nonius = 6 x 0,01 = 0,06 cm
Dengan demikian, panjang benda adalah :
⇒ Panjang benda = skala utama + skala nonius
⇒ Panjang benda = 5,6 + 0,06
⇒ Panjang benda = 5,66 cm.
Contoh 5 : Membaca Skala Jangka SorongUntuk mengukur diameter dalam sebuah pipa digunakan sebuah jangka sorong dan skalanya seperti ditunjukkan pada gambar. Diameter dalam pipa tersebut adalah ....
A. 0,63 cm
B. 0,73 cm
C. 0,83 cm
D. 0,76 cm
E. 0,86 cm
Pembahasan :
Dari gambar diperoleh :
⇒ Skala utama = 0,7 cm
⇒ Skala nonius = 3 x 0,01 = 0,03 cm
Maka diameter pipa tersebut adalah :
⇒ d = skala utama + skala nonius
⇒ d = 0,7 + 0,03
⇒ d = 0,73 cm.
Contoh 1 : Ketidakpastian Pengukuran
Ketidakpastian yang ada pada pengukuran tunggal ditetapkan sama dengan setengah skala terkecil dari alat ukur yang digunakan. Jika kita menggunakan mistar atau penggaris, maka ketidakpastiannya adalah sama dengan .....
A. 0,05 cm
Baca Juga
C. 0,5 cm
D. 0,1 cm
E. 1 cm
Pembahasan :
Pengukuran tunggal merupakan pengukuran yang dilakukan satu kali saja. Ketidakpastian pada pengukuran tunggal dapat ditentukan dengan rumus berikut :
Δx = ½ x skala terkecil
Skala terkecil pada mistar adalah 0,1 cm. Dengan demikian, ketidakpastian pada pengukuran tunggal dengan menggunakan mistar adalah :
⇒ Δx = ½ x skala terkecil
⇒ Δx = ½ (0,1)
⇒ Δx = 0,05 cm.
Jawaban : A
Contoh 2 : Melaporkan Hasil Pengukuran
A. (4,35 ± 0,1) cm
B. (4,35 ± 0,05) cm
C. (4,35 ± 0,5) cm
D. (4,35 ± 0,01) cm
E. (4,35 ± 0,04) cm
Pembahasan :
Cara Menulis Hasil Pengukuran
Hasil pengukuran suatu besaran dilaporkan sebagai :x = xo ± Δx
Dengan :
xo = hasil pengukuran yang terbaca
Δx = ketidakpastian alat ukur.
Jika menggunakan mistar, maka ketidakpastiannya adalah 0,05 cm. Dengan demikian, penulisan laporan hasil pengukuran yang benar adalah : (4,35 ± 0,05) cm.
Jawaban : B
Contoh 3 : Membaca Skala Mikrometer Skrup

Bacaan skala yang tepat dari pengukuran diameter benda tersebut adalah .....
A. 5,31 mm
B. 6,31 mm
C. 7,31 mm
D. 8,31 mm
E. 8,41 mm
Pembahasan :
Pada mikrometer skrup ada dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Panjang benda yang diukur merupakan jumlah dari skala utama dan skala nonius.
x = skala utama + skala nonius
Cara Membaca Mikrometer Skrup
Untuk membaca skala pada mikrometer skrup perhatikan garis yang berhimpit pada skala nonius dan garis mendatar pada skala utama. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.
⇒ d = skala utama + skala nonius
⇒ d = 7,00 + 0,31
⇒ d = 7,31 mm.
Contoh 4 : Mengukur Panjang Benda
Sebuah benda diukur dengan jangka sorong. Jika skala pada pengukuran ditunjukkan pada gambar di bawah ini, maka panjang benda tersebut adalah .....⇒ d = 7,31 mm.
Jawaban : C
Contoh 4 : Mengukur Panjang Benda
A. 6,66 cm
B. 6,65 cm
C. 5,66 cm
D. 5,64 cm
E. 6,06 cm
Pada jangka sorong juga terdapat skala utama dan skala nonius. Perhatikan garis yang beimpit pada skala utama dan skala nonius. Perhatikan gambar di bawah ini.

Cara Membaca Jangka Sorong
Tentukan skala utama dan skala noniusnya :⇒ Skala utama = 5,6 cm
⇒ Skala nonius = 6 x 0,01 = 0,06 cm
Dengan demikian, panjang benda adalah :
⇒ Panjang benda = skala utama + skala nonius
⇒ Panjang benda = 5,6 + 0,06
⇒ Panjang benda = 5,66 cm.
Jawaban : C
Contoh 5 : Membaca Skala Jangka Sorong

B. 0,73 cm
C. 0,83 cm
D. 0,76 cm
E. 0,86 cm
Pembahasan :

⇒ Skala utama = 0,7 cm
⇒ Skala nonius = 3 x 0,01 = 0,03 cm
Maka diameter pipa tersebut adalah :
⇒ d = skala utama + skala nonius
⇒ d = 0,7 + 0,03
⇒ d = 0,73 cm.
Jawaban : B
Tags:
fisika